Parlemen Korsel Belajar Sistem Keamanan di DPR Senayan

By Admin


nusakini.com - Parlemen Korea Selatan berkonsultasi sistem keamanan di DPR pada Rabu, (28/12/2016) kemarin. Kehadiran delegasi Parlemen Korea Selatan itu disambut oleh Plt Sekretaris Jenderal DPR RI Ahmad Djuned serta didampingi oleh Deputi Persidangan Damayanti dan jajaran pejabat eselon II dan II Sekjen DPR.

"Parlemen Korea Selatan berkeinginan untuk bertukar pikiran yang berkaitan dengan keamanan. Karena mereka melihat pengamanan di DPR sangat bagus," ujar Achmad Djuned kepada Parlementaria disela-sela acara tersebut.

Sebagaimana diketahui, sebagai lembaga perwakilan rakyat, DPR seringkali mendapatkan aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Sehingga hal tersebut membutuhkan sistem pengamanan yang kuat.

"Kehadiran mereka juga untuk mengetahui manajemen kesekjenan DPR dalam menangani aksi unjuk rasa," tutur Djuned.

Aksi unjuk rasa adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam negara demokrasi, terlebih Indonesia adalah negara demokrasi yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat sedunia. Dalam kesempatan tersebut Ketua Rombongan Parlemen Korea Selatan Lee Kang Bong juga mengapresiasi demokrasi yang ada di Indonesia. Ia pun mengatakan Parlemen Korsel sedang dalam proses memperkuat sistem keamanan.

"Parlemen Korsel sedang berupaya keras memperkuat keamanan. Kami fokus pada memperkembangkan dan memperkuat. Oleh karenanya kami datang ke Indonesia," ujar Lee.

Achmad Djuned pun juga mengapresiasi kehadiran Parlemen Korsel serta diharapkan negara luar dapat lebih mengenal sistem pendukung di DPR. "Dianggapnya sudah cukup bagus. Kalau soat IT coba digabungkan dengan keamanan. Kami lihat Korsel memandang penting Indonesia khususnya berkaitan dengan demokrasi. Insya Allah keamanan DPR menjadi role model negara lain," jelas Djuned.

Pengamanan di DPR pun juga memperhatikan lingkungan sekitar, mengingat keberadaan DPR berada dalam satu kompleks dengan DPD dan MPR. "Pengamanan di DPR ini juga memperhatikan lingkungan sekitar. Karena selain DPR juga ada DPD dan MPR yang berada dalam satu kompleks," tutup Djuned. (hp/mk)